Cara mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina

Dengan adanya mesin tv cina, memang merupakan angin segar untuk para teknisi, sudah tidak ada alasan mesin tv tidak bisa diperbaiki, termasuk tv sony yang katanya sulit mendapatkan onderdilnya. Namun khusus tv sony, berbeda dengan pada umumnya merk televisi, ada perbedaan pada tabung crt nya, yaitu untuk tv sony 20" keatas menggunakan doble fokus. Timbul pertanyaan, apakah bisa mesin tv sony diganti dengan mesin tv cina? jawabannya sangat-sangat bisa. Bagaimana cara nya? baca saja artikel ini sampai selesai.

Cara mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina

Untuk tv sony 14" saya rasa tidak perlu dibahas, karena sudah sangat jarang yang memilikinya, dan hampir semua teknisi pasti bisa dengan mudah melakukannya. Yang akan kita bahas sisini khusus tv sony 20" keatas, karena selain menggunakan doble fokus, tv sony 20" keatas.

Cara mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina


Karena tv sony sejak pertama kali diciptakan menggunakan tabung layar yang tidak umum, atau hanya untuk tv sony, maka segala komponen yang berhubungan dengan tabung sony, tidak bisa diganti dengan komponen lain, seperti halnya yoke defleksi dan socket crt. Kalau kita mau mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina, maka khusus yoke defleksi dan socket crt harus tetap menggunakan aslinya.

Namun ada yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina. Apa saja yang harus dipertimbangkan terlebih dulu?

Pertama: Yoke defleksi

Yoke defleksi tv sony dirancang untuk bisa mengimbangi bentuk tabung yang bisa dibilang semi datar, karena pada mesin aslinya sudah menggunakan rangkaian pin cushion, maka kalau kita berniat mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina, mau tidak mau walaupun tv tersebut hanya berukuran 20", harus menggunakan mesin tv cina yang untuk 29" keatas, minimal 29", yang sudah dilengkapi dengan rangkaian pin cushion.

Kedua: Rangkaian RGB

Rangkaian RGB tv sony menggunakan 2 sistem, ada yang umum seperti tv biasa pada umumnya, yaitu common kolektor, atau lebih jelasnya, menggunakan transistor NPN dengan kolektor sebagai penguatnya. Ada yang menggunakan sistem common emitor, atau lebih jelasnya, menggunakan transistor PNP dengan emitor sebagai penguatnya.

Perbedaan rangkaian RGB yang menggunakan transistor NPN dan PNP yang harus jadi bahan pertimbangan adalah

Untuk yang menggunakan transistor NPN sebagai penguatnya, rangkaian RGB nya hampir sama dengan pada kebanyakan mesin tv lain, jadi kalau kita mengganti mesin tv sony yang menggunakan rangkaian RBG dengan transistor NPN sebagai penguatnya, kita tidak perlu menggunakan rangkaian RGB bawaan mesin tv cina. Cukup mengganti kabel input RGB nya saja, yaitu R in G in B in B+ 9-12volt dan ground.

Tapi untuk tv sony yang menggunakan rangkaian RGB dengan transiator PNP sebagai penguatnya, sistem inputnya menggunakan sensor 1k, yang cara kerja sensor 1k tersebut selain berfungsi sebagai mute dan timing video output, juga bekerja sebagai pemberi isyarat kalau kualitas tabung crt sudah ada kelainan, makanya sering kejadian tv sony sangat lambat muncul gambar padahal suara sudah sejak dihidupkan keluar bunyi. Hal itu terjadi karena pin 1k pada rangkaian RGB tv sony menerima sinyal kalau kualitas lampu R G B sudah berbeda, dan diteruskan ke ic osilator, otomatis ic osilator akan mute beberapa lama sebelum mendapat isyarat kalau ketidak seimbangan sudah seimbangkan oleh rangkaian RGB.

Jadi khusus tv sony yang menggunakan sensor 1k, mau tidak mau kita harus menggunakan rangkaian RGB bawaan mesin tv cina, dengan menggunakan socket crt asli bawaan tv sony. Intinya, mesin tv sony berapa inci pun, bisa diganti dengan mesin tv cina, asal kita paham untuk merubah rangkaian RGB nya.

Itulah pelajaran cara mengganti mesin tv sony dengan mesin tv cina yang bisa saya terangkan disini, artikel ini dibuat atas pertanyaan dari salah satu pengunjung setia yang menanyakan, apakah bisa mesin tv sony diganti dengan mesin tv cina, jawabannya bisa asal tau cara merubah rangkaian RGB dan memahami rangkaian pin cushionnya. Semoga bermanfaat.
Previous
Next Post »