Sebuah power amplifier baru bisa dikatakan high fidelity HiFi kalau suara yang dihasilkan memenuhi kategori berikut.
- Merdunya nada rendah (bass) tidak disertai dengan dengung dan pecah
- Jernihnya nada tinggi (trible) tidak disertai dengan nois
- Jelasnya nada tengah (midle) tidak dibarengi dengan
desah.
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna tentu tidak bisa asal rangkai saja, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan segala jenis komponen yang diperlukan untuk merakit atau merangkai sebuah power amplifier.
Cara merakit power amplifier kelas high fidelity
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum merakit power amplifier adalah menentukan dulu berapa watt power yang akan kita buat. Contohnya kita memiki 2 buah load speaker dengan ukuran masing-masing 8 ohm 500 watt, atau 2 x 8 ohm 500 watt = 4 ohm 1000 watt.
Untuk bisa memaksimalkan suara dari 2 buah load speaker tersebut, berarti kita harus membuat power amplifier dengan daya 1000 watt, dan semua komponen yang digunakan harus sesuai dengan hasil yang di inginkan.
Yang pertama adalah menentukan ukuran travo yang sesuai dengan kit power yang akan digunakan.
Cara menentukan travo untuk power amplifier
Seperti contoh, sebuah travo berapa ampere apabila voltase yang digunakan untuk menysuplay kit power adalah 40 volt? jangan bilang dengan menggunakan travo 5 ampere mampu menghasilkan daya output power sampai 1000 watt, rumusannya darimana?
Rumus perhitungan power suplay untuk hasil akhir watt, itu menggunakan hitungan V x A = Watt. contoh sebuah travo berukuran 10 ampere lalu voltase yang digunakan misalnya 32 volt, berarti terhitung 32 volt x 10 A = 320 watt.
Kalau power suplay 320 watt digunakan untuk power amplifier 1000 watt, hanya 30% saja hasil akhir yang didapat, atau hasil akhirnya, ketika volume suara sudah melebihi 30% akan terjadi pecah, rifle, cacat.
Setelah ukuran travo yang akan digunakan untuk merakit power amplifier yang sesuai dengan hasil yang kita inginkan. sekarang lanjut ke bagian penyearah dan perata arus.
Cara membuat power suplay untuk power amplifier
Sebuah power amplifier akan bekerja dengan baik kalau disuplay dengan tegangan yang sudah difilter dengan sempurna, pada umumnya untuk memperkerjakan sebuah power amplifier dibutuhkan arus searah DC, ada yang positif dan ground, dan kebanyakan untuk power amplifier berkekuatan daya tinggi, digunakan power suplay positif, negatif, ground.
Untuk membuat power suplay untuk power amplifier dibutuhkkan 3 buah komponen yang diantaranya:
- Dioda
- Kapasitor keramik
- Kapasitor elektrolit
1. Dioda
Dioda bekerja sebagai penyearah arus bolak balik AC menjadi arus searah DC. Ukuran dioda yang digunakan harus minimal 20% diatas travo yang digunakan, contoh sebuah travo yang digunakan untuk power amplifier adalah misalnya 10 ampere, maka dioda untuk penyearah sebaiknya gunakan dioda berukuran 15 ampere.
2. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik digunakan untuk menjumper dioda penyearah, yang cara kerjanya adalah menghilangkan kejut listrik terhadap dioda, makanya ukuran kapasitor tidak perlu terlalu besar, maksimal 20 nano farad saja sudah cukup.
3. Kapasitor elektrolit (ELKO)
Elko bekerja sebagai filter atau perata arus DC, menghilangkan bocoran arus AC. untuk ukuran mikro farad elko semakin besar semakin baik, bahkan tidak ada ukuran maksimalnya, tapi ukuran mininalnya adalah 10.000 mikro untuk 10 ampere.
Setelah travo dan power suplaynya selesai dirakit, sekarang kita lanjut ke menentukan kit power dan penguat akhir yang akan digunakan, dalam hal penguat akhir biasanya ada yang menggunakan IC, Transistor dan Mosfet.
Karena yang kita bahas adalah power berkekuatan besar, maka kita fokus ke transistor atau mosfet saja, tapi yang paling umum adalah transistor.
Cara menentukan kit power dan transistor untuk power amplifier
Kita mau merakit power amplifier berapa watt? oke contohnya 1000 watt. Untuk menghasilkan daya output 1000 watt, tentu transistor yang duguakan harus berdaya 1000 watt. Tapi sampai saat ini belum saya temukan 1 buah transistor berdaya sampai 1000 watt, yang terbesar adalah 200 watt.
Agar transistor berdaya 200 watt bisa menghasilkan daya sampai 1000 watt berarti memerlukan 5 set transistor yang terpasang secara paralel dengan rumusan khusus.
Contoh rumusannya begini: 1 buah transistor dengan input kolektor 40 volt dan basis di beri tegangan 1/2 volt, di emitor akan keluar daya sebesar 200 watt. maka gunakan kit driver power yang bisa menysuplay 5 set transistor agar bisa menghasilkan power output 1000 watt.
Sebuah power amplifier yang bagus, setelah selesai dirakit, apabila menggunakan tegangan dc simetris, maka dalam keadaan tidak ada sinyal audio yang masuk, di output harus terukur 0 volt dari groud, setengan tegangan dari positif dan negatif. kalau yang menggunakan tegangan dc 0 volt, maka di output power amplifier harus terukur setengah tegangan dc dari ground.
Kalau di output masih menunjukan ukuran yang lebih atau kurang maka dipastikan kinerja power amplifier akan tidak sempurna, kemungkinan masalahnya ada di kit driver power yang kita gunakan. untuk itu dalam memilih kit driver amplifier harus yang sudah benar-benar teruji kualitasnya.
Dalam kesempatan lain insya alloh saya akan memberikan cara merakit power amplifier lengkap dengan skemanya, berhubung fasilitas yang saya gunakan untuk menulis di blog sementara ini hanya menggunakan handphone, jadi saya ada keterbatasan dalam memberikan keterangan.
Mohon doanya saja dari para pengunjung setia blog flyin dvb, agar kedepannya saya bisa memberikan artikel-artikel yang berkualitas lebih baik, setelah fasilitas untuk ngeblog saya terpenuhi.
Itulah teknik merakit sebuah power amplifier yang baik, agar hasilnya bisa dikategorikan sebagai power amplifier yang High Fidelity HiFi. Semoga penjelasan singkat ini bisa bermanfaat.
EmoticonEmoticon